Posted by : Unknown Sabtu, 14 Januari 2017

Cerita legenda batu menangis

 Hasil gambar untuk legenda batu menangis

 Once upon a time, there lived a mother and her daughter in a small village, in Borneo island. The daughter was so beautiful, but she had a very bad behavior. She never helped her mother to work. She just spent her time in front of the mirror to beautify herself and to admire her beauty. While her mother had to work to fulfill their daily needs. She was also a spoiled girl. She always asked everything to her mother. if her mother didn’t fulfill her want, she would cry. This made her mother so sad, but somehow she still loved her daughter. So she always tried to fulfill what her daughter wanted.
One day, the girl forced her mother to buy a new gown for her. At first, her mother refused her request. She told her daughter that she didn’t have enough money. But her daughter threatened her mother, then she fulfilled to but a new gown. Before going to the market together, her daughter reminded her mom,”Let’s go shopping, but I don’t want to walk beside you. You had to walk behind me, I felt embarrassed if people see me”. Even though her mother felt really sad, she obeyed her daughter request, she did not want her daughter feel embarrassed.
 The daughter dressed beautifully while her mother wore very simple dress. Even though they were a mother and a daughter, they looked so different. Her mother looked like her servant. In the middle of their way to market, a man greeted them,”Hi cute girl, is she your mother?”. he asked. “How could you think that? Of course she is not my mother, she is my servant”, the daughter replied. Her mother was so sad to hear that. She kept silent though her heart was crying aloud. Along the street everyone passing kept asking the girl about her mother. And the girl always told them that the old woman behind her was her servant.
The mother had stayed patiently along the street. And finally she could not bear it to hear her daughter’s answer. she prayed to the God,”O Lord, punish my ungrateful daughter, please!”, she prayed. Suddenly the girl’s legs turned to be a stone immediately after the mother stopped praying. The change came slowly. Knowing her legs turned to be a stone, the daughter screamed.”What’s happen to my legs?”. Then she realized that she had hurt her mother’s feeling. She cried and begged for absolution to her mother.”Mommy, Forgive me please, mom”. She begged. The daughter kept crying. But it was too late. The whole body eventually became a stone. The mother actually felt so sad to see her daughter. But she could not do anything to the God’s destiny. Even though she had become a stone completely, people can still see her tears. That is the reason why it was called Batu Menangis.
Cerita rakyat batu menangis
Artinya:
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang ibu dan putrinya di sebuah desa kecil, di pulau Kalimantan. Putrinya sangat cantik, namun ia memiliki sifat yang sangat buruk. Dia tidak pernah membantu ibunya bekerja. Dia hanya menghabiskan waktunya di depan cermin untuk mempercantik dirinya dan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia juga seorang gadis yang manja. Dia selalu meminta segala sesuatu kepada ibunya. Jika ibunya tidak memenuhi keinginannya, dia akan menangis. Tentu ini membuat sang ibu sangat sedih, tapi biar bagaimana ibunya masih mencintai putrinya. Jadi sang ibu selalu mencoba untuk memenuhi apa yang inginkan putrinya.
Suatu hari, gadis memaksa ibunya untuk membelikan gaun baru untuknya. Pada awalnya, sang ibu menolak permintaannya. sang ibu mengatakan kepada anaknya bahwa ia tidak mempunyai cukup uang. Tapi putrinya mengancam, maka Ibunya memenuhi untuk membeli gaun baru. Sebelum pergi ke pasar bersama-sama, putrinya mengingatkan pada ibunya, “Ayo kita pergi berbelanja bersama. Tetapi aku tidak ingin berjalan di sampingmu. Ibu harus berjalan di belakangku, aku merasa malu jika orang melihatku”. Meskipun ibunya merasa benar-benar sedih, sang ibu tetap memenuhi permintaannya putri, ia tidak menginginkan putri merasa malu.
Putrinya berpakaian sangat cantik sementara ibunya mengenakan gaun yang sangat sederhana. Meskipun mereka adalah ibu dan anak, mereka tampak begitu berbeda. Ibunya lebih tampak seperti pembantunya. Di tengah jalan ke pasar, seorang pria menyapamereka, “gadis cantik, apakah dia ibumu?”. ia bertanya. “Bagaimana bisa Anda berpikir seperti itu? Tentu saja dia bukanlah ibuku, dia adalah pembantuku”, putri itu menjawab. Ibunya sangat sedih mendengarnya. Dia tetap diam meskipun hatinya menangis sangat keras. Sepanjang jalan, semua orang yang melewati terus bertanya kepada putri tersebut tentang ibunya. Dan putrinya selalu memberitahu mereka bahwa wanita tua di belakangnya adalah pembantunya.
Ibu telah bersabar sepanjang jalan. Dan akhirnya sang ibu tidak tahan lagi mendengar jawaban putrinya. Dia berdoa kepada Tuhan, “Ya Tuhan, hukumlah putri saya tidak tahu berterima kasih ini!”, doa sang ibu. Tiba-tiba kaki putrinya itu berubah menjadi batu seketika setelah ibu berhenti berdoa. Perubahan terjadi secara perlahan-lahan. Mengetahui kakinya berubah menjadi batu, putrinya pun berteriak.”Apa yang terjadi pada kakiku? “. Kemudian dia menyadari bahwa dia telah menyakiti perasaan ibunya. Dia menangis dan memohon untuk pengampunan kepada ibunya.”Ibu, ampuni saya, ibu “. Dia memohon. Putrinya terus menangis. Tapi semua itu sudah terlambat. Seluruh tubuh akhirnya menjadi batu. Ibu benar-benar merasa sangat sedih menyaksikan putrinya berubah menjadi batu. Tapi sang ibu tidak bisa melakukan apa-apa lagi atas kehendak Tuhan. Meskipun sang putri telah menjadi batu, orang masih bisa melihat mata airnya mengalir. Itulah alasan mengapa ia disebut Batu Menangis.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -